Tabat Barito (Ficus deltoidea L. Jack) merupakan tanaman obat yang telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia. Tabat Barito diketahui memiliki aktivitas biologi sebagai antikanker. Tabat Barito mampu menghambat pertumbuhan kanker melalui penghambatan angiogenesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiangiogenik ekstrak etanol daun Tabat Barito terhadap membran korio alantois embrio ayam yang diinduksi bFGF, dosis ekstrak etanol daun Tabat Barito untuk memberikan efek antiangiogenik yang paling optimal, serta hubungan antara dosis ekstrak etanol daun Tabat Barito dengan efek antiangiogenik yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi dosis ekstrak etanol daun Tabat Barito masingmasing sebanyak 45, 60, 75, dan 90 µg. Uji statistik yang digunakan adalah uji oneway ANOVA dan uji post hoc Duncan pada parameter jumlah percabangan pembuluh darah, densitas percabangan pembuluh darah, dan panjang total pembuluh darah. Pada parameter panjang rata-rata pembuluh darah diuji statistik menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemberian ekstrak etanol daun Tabat Barito sebanyak 90 µg memberikan efek antiangiogenik yang paling optimal dengan jumlah percabangan pembuluh darah sebanyak 689,67 ± 53,65 percabangan, densitas percabangan pembuluh darah sebanyak 0,81 ± 0,07 percabangan/mm2, panjang total pembuluh darah sebesar 493,88 ± 25,82 mm, dan panjang rata-rata pembuluh darah sebesar 2,13 ± 0,10 mm. Hasil ini merupakan yang terendah dibandingkan perlakuan lain serta tidak berbeda nyata dengan kontrol positif. Dari hasil yang didapat juga diketahui bahwa semakin tinggi dosis ekstrak etanol daun Tabat Barito yang diberikan, maka semakin tinggi pula efek antiangiogenik yang ditimbulkan.