Diabetes merupakan salah satu kelainan yang terjadi di dalam tubuh yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah dalam tubuh (hiperglikemia). Selain tingginya kadar gula di dalam darah, hiperlipidemia juga salah satu tanda dari penyakit hiperglikemia. Adanya kenaikan kadar gula dalam darah juga dapat menyebabkan beberapa kelainan pada profil hematologi seperti peningkatan jumlah leukosit dan eritrosit. Melati belanda merupakan salah satu tumbuhan herbal yang dapat digunakan sebagai penurun kadar gula darah di dalam tubuh karena memiliki berbagai senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak metanol daun melati belanda terhadap profil lipid dan hematologi pada mencit yang diinduksi dengan aloksan. Penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL). Sampel penelitian terdiri dari 36 mencit (Mus musculus) yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol normal (KN), kontrol obat (K+), kontrol diabetes (K-), perlakuan ekstrak daun melati belanda dosis 100mg/kgBB (P1), 200 mg/kgBB (P2) dan 400 mg/kgBB (P3). Sebelum diberi perlakuan, dilakukan penginduksian aloksan pada mencit kelompok kontrol obat (K+), kontrol diabetes (K-) dan perlakuan (P1, P2 dan P3). Lalu dilakukan pengecekan kadar gula darah pada hari ketiga, setelah mencit mengalami hiperglikemia (≥ 125 mg/dL) maka dilanjutkan dengan pemberian perlakuan. Perlakuan dilakukan selama 20 hari dan pengukuran profil lipid dan hematologi dilakukan pada hari ke-10 dan ke-20. Analisis data yang digunakan adalah ANOVA dan apabila data yang diperoleh bersifat tidak homogen (P ≤ 0,05) maka uji dilanjutkan dengan menggunakan Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak dosis 400 mg/kgBB selama 20 hari dapat membantu menurunkan total kolesterol serta LDL dan mampu meningkatkan jumlah HDL menjadi kisaran 90,3±4,09 mg/dL secara signifikan. Selain itu, mampu meningkatkan persentase limfosit menjadi kisaran 31,57±0,38% dan neutrophil menjadi kisaran 67,33±0,56% secara signifikan, meningkatkan jumlah eritrosit, limfosit, MXD, neutrofil dan hematokrit.