Gastroesophageal Reflux (GER) merupakan suatu kondisi fisiologis terjadinya aliran retrograde isi lambung ke esofagus secara involunteer dan dikeluarkan melalui mulut. GER sering ditemukan pada bayi berusia 0-12 bulan. Penyebab terjadinya GER disebabkan oleh beberapa faktor bayi dan ibu, seperti bayi yang lahir prematur dan status paritas ibu yang dikaitkan dengan pengetahuan dalam teknik menyusui dan teknik menyendawakan setelah menyusu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan prematuritas dan status paritas dengan kejadian gastroesophageal reflux pada bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda. Desain penelitian ini menggunakan desain observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan menggunakan data primer melalui pengisian formulir identitas dan kuesioner I-GERQ-R oleh ibu bayi sebagai wali responden sebanyak 66 bayi. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dan uji fisher. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kejadian gastroesophageal reflux pada bayi usia 0-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Temindung Samarinda sebanyak 45 bayi (68,2%). Bayi prematur yang mengalami GER memiliki persentase lebih besar sebanyak 94% dibandingkan bayi yang tidak prematur yang mengalami GER dengan persentase 59%, hal ini didukung dengan uji statistik (p = 0,008; PR = 1,590; 95%CI = 1,225─2,065), Persentase bayi yang mengalami GER ditemukan lebih banyak pada status paritas primipara sebanyak 73% dibandingkan ibu dengan status multipara sebanyak 66,7% dengan hasil uji statistik didapatkan p = 0,758. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara prematuritas dengan kejadian gastroesophageal reflux, tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status paritas dengan kejadian gastroesophageal reflux.