Latar Belakang. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) merupakan virus yang menyebabkan penyakit menular Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). COVID-19 sampai saat ini masih dinyatakan sebagai pandemi global. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan pandemi, salah satunya adalah vaksinasi yang bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). Salah satu jenis vaksin yang digunakan adalah CoronaVac yang diberikan dalam 2 dosis dengan interval 14-28 hari. Respons terhadap vaksin dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain peningkatan durasi pasca vaksinasi, umur, dan jenis kelamin.
Tujuan. Mengetahui pengaruh interval waktu pemberian dosis 1 dan dosis 2, umur dan jenis kelamin terhadap kejadian infeksi SARS-CoV-2
Metode. Desain penelitian adalah penelitian cross sectional. Data diperoleh melalui pemeriksaan secara langsung dan wawancara responden melalui telepon sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian didapatkan sebanyak 71 orang.
Hasil. Didapatkan sebanyak 11 responden yang terinfeksi SARS-CoV-2 pada pemberian vaksin dengan interval waktu 14-28 hari dan sebanyak 10 responden dengan interval waktu >28 hari (p=0,018). Sebanyak 8 responden pada kelompok umur ≤40 tahun dan 13 responden pada kelompok umur >40 tahun yang terinfeksi SARS-CoV-2 pasca vaksinasi (p=0,994). Sebanyak 11 laki-laki dan 10 perempuan yang terinfeksi SARS-CoV-2 pasca vaksinasi (p=0,337).
Kesimpulan. Terdapat pengaruh yang signifikan interval waktu pemberian dosis 1 dan dosis 2 terhadap kejadian infeksi SARS-CoV-2 tetapi tidak terdapat pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap kejadian infeksi SARS-CoV-2.