Latar belakang: Prevalensi hipertensi di Indonesia dan dunia terus meningkat. Masih diperlukan antihipertensi baru yang mudah didapatkan di masyarakat. Rimpang Zingiber montanum (Z. montanum) banyak di Indonesia dan Kaltim, telah diketahui secara etnobotani untuk mengatasi hipertensi tetapi belum dibuktikan secara ilmiah.
Tujuan penelitian: membuktikan aktivitas rimpang Z. montanum sebagai herbal antihipertensi dengan mengamati aktivitas dilatasi pembuluh darah secara in vitro.
Metode: simplisia rimpang Z. montanum dimaserasi dengan etanol 96%. Aktivitas dilatasi pembuluh darah diuji dengan metode isolated aorta bioassay, prekontraksi dengan fenilefrin. Setelah mencapai puncak kontraksi yang mendatar, Ekstrak dan Kontrol (pelarut ekstrak) dimasukkan dalam chamber organ terpisah aorta tikus berendotel dengan log konsentrasi -2, -1,5, -1, -0,5, 0 dan 0,5 secara kumulatif. Respon dilatasi aorta diketahui dari perubahan tonus aorta yang dinyatakan dalam persen. Replikasi 8 kali. Data dalam mean + SE. Uji statistik Mann-Whitney, berbeda bermakna jika p kurang dari 0,05.
Hasil: hasil isolated aorta bioassay dengan endotel utuh didapatkan pada log
konsentrasi -2 Ekstrak (-2,5 + 0,8) dan Kontrol (-0,3 + 0,2), p kurang dari 0,01; log
konsentrasi -1,5 Ekstrak (-7,7 + 0,9) dan Kontrol (-1,0 + 0,2), p kurang dari 0,001; log
konsentrasi -1 Ekstrak (-14,9 + 1,7) dan Kontrol (-2,1 + 0,3), p kurang dari 0,001; log
konsentrasi -0,5 ekstrak (-20,6 + 1,6) dan Kontrol (-3,7 + 0,4), p kurang dari 0,001; log
konsentrasi 0 Ekstrak (-26,9 + 1,5) dan Kontrol (-5,4 + 0,4), p kurang dari 0,001; log
konsentrasi 0,5 pada Ekstrak (-51,9 + 1,5) dan Kontrol (-7,2 + 0,4), p kurang dari 0,001.

Kesimpulan: ekstrak etanol rimpang Z. montanum memperlihatkan aktivitas
dilatasi pada pembuluh darah aorta dengan endotel.