Latar Belakang. Anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari kondisi normal. Dampak dari anemia, di antaranya risiko keguguran, peningkatan terjadinya preeklamsi, prematuritas, dan berat bayi lahir rendah (BBLR), bahkan dapat menyebabkan kematian. Tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil yang terjadi di Puskesmas Lempake Kota Samarinda merupakan masalah serius yang harus segera ditanggulangi.
Tujuan. Mengetahui hubungan faktor risiko: kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe, status gizi, paritas, pendidikan, dan usia ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lempake Kota Samarinda.
Metode. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Data yang diambil dari daftar pertanyaan dan buku KIA ibu hamil di Puskesmas Lempake Kota Samarinda dengan metode purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Chi-square.
Hasil. Terdapat 41 sampel yang terdiri dari 17 ibu hamil pada trimester II dan 24 ibu hamil pada trimester III. Dari hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia dengan p value adalah kurang dari 0,001 dan tidak terdapat hubungan antara paritas, pendidikan, usia ibu dengan kejadian anemia dengan p value berturut-turut adalah 0,243, 0,998, 0,394. Dari hasil uji Fisher menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia dengan p value adalah 0,028.
Kesimpulan. Terdapat hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lempake Samarinda. Tidak terdapat hubungan antara paritas, pendidikan, dan usia ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lempake Samarinda.