Daun belimbing wuluh memiliki kandungan senyawa flavonoid, saponin, sulfur, asam format, peroksida, dan steroid dengan aktivitas anti kapang dan khamir pada Candida albicans. Daun pandan wangi dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans karena mengandung senyawa monoterpen, flavonoid dan alkaloid yang berperan sebagai antifungi. Sampo merupakan sediaan yang mengandung surfaktan dengan bentuk berupa cairan, padatan, ataupun serbuk yang digunakan untuk membantu menghilangkan minyak pada permukaan kepala, kotoran kulit dari batang rambut dan juga kulit kepala. Penyakit yang disebabkan oleh jamur salah satunya adalah ketombe, merupakan jenis penyakit yang diakibatkan oleh jamur pada bagain kulit kepala. Ketika saat kondisi dibagian kepala serta rambut memproduksi minyak yang berlebihan akan memudahkan jamur jenis kotembe lebih mudah tumbuh dibagian kulit kepala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sediaan sampo antiketombe terhadap jamur Candida albicans. Metode penelitian ini adalah eksperimental, yaitu untuk mengetahui aktivitas sediaan sampo antiketombe terhadap jamur Candida albicans, dan mencari formula basis yang baik dan formulasi sampo. Evaluasi yang dilakukan pada sampo yaitu organoleptis, homogenitas, pH, Tinggi Busa, Viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh basis sampo telah memenuhi persyaratan dan formula basis yang terbaik adalah Formula III dengan konsentrasi HPMC 1,5 %. Dan sediaan sampo antiketombe ekstrak daun belimbing wuluh dan ekstrak daun pandan wangi yang memiliki aktivitas penghambatan kuat terhadap pertumbuhan jamur uji Candida albicans sebesar 15,4 mm dengan konsentrasi 30 %.