Kejahatan masih menjadi ancaman terbesar bagi rasa aman manusia untuk berkehidupan. Rasa aman merupakan salah satu hak asasi manusia, Tindak Kejahatan atau kriminalitas di Samarinda masih marak terjadi. Pencurian kendaraan bermotor roda 2 merupakan salah satu tindak kriminalitas paling umum dan merupakan salah satu tindak kriminalitas yang paling sering terjadi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Kota Samarinda kasus pencurian kendaraan bermotor roda 2 yang terjadi sepanjang 2017 adalah sebanyak 383 laporan tindak pencurian, sebanyak 217 laporan pada 2018 dan sebanyak 167 laporan tindak pencurian kendaraan bermotor roda 2 pada 2019 (Data GK Polresta Dan Polsekta, 2020). Pemerintah Kota Samarinda cukup tanggap dalam menyikapi tindak pencurian yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dengan menurunnya jumlah kasus tindak pencurian pertahunnya dari tahun 2017 hingga tahun 2019. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi metode single moving average dalam memprediksi jumlah tindak kriminalitas pencurian motor roda 2 di kota Samarinda. Metode yang digunakan dalam penenlitian ini yaitu metode single moving average, data yang digunakan merupakan data sekunder yang didapatkan dari KAPOLRES kota Samarinda berupa data tindak kriminalitas periode Januari 2017 – Januari 2021. Hasil Analisa didapatkan bahwa metode single moving average sangat baik digunakan dalam melakukan peramalan tindak kriminalitas pencurian motor roda 2 di kota Samarinda dengan hasil rata-rata mean absolute percentage error terendah 1,01% atau dibawah 10%.