MUHAMAD ALFIAN NUR. Pemanfaatan Rhizoma Alang-Alang (Imperata cylindrica L.) Sebagai Herbisida Nabati Terhadap Pertumbuhan Gulma Dan Produksi Tanaman Terung (Solanum melongena L.). Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2022 (Dibawah bimbingan M. Alexander Mirza dan Abdul Sahid).
Alang-alang merupakan tumbuhan rumput menahun yang tersebar hampir di seluruh Indonesia. Lahan alang-alang non produktif dari tahun ke tahun terus bertambah luas, bahkan sulit dikendalikan. Upaya pengendalian alang-alang dihadapkan pada banyak kendala, diantaranya karena rhizomanya mempunyai kemampuan penetrasi sangat dalam mencapai 120 cm. Rhizoma alang-alang tumbuh memanjang dan bercabang-cabang. Akar serabut alang-alang tumbuh pada ruas-ruas rimpangnya dan juga dari pangkal batang. Alang-alang memiliki senyawa alelopati merupakan senyawa kimia yang dilepaskan tumbuhan ke lingkungan sekitar tempat tumbuhnya sehingga dapat menghambat atau mematikan tumbuhan lain. Tujuan dari penelitian mengetahui pengaruh pemberian herbisida nabati alang-alang terhadap pertumbuhan gulma pada tanaman terung dan mengetahui produksi tanaman terung setelah pemberian herbisida nabati.
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih empat bulan mulai dari pengambilan rhizoma alang-alang, pengaplikasian di lapangan hingga penyusunan laporan, bertempat di lahan kaplingan Perumahan Bukit Temindung Indah, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga diperoleh 25 satuan percobaan, tiap satu petak berukuran 2,5 m x 2,5 m. Perlakuan P0 kontrol (gulma dibiarkan tumbuh), P1 100 g rhizoma alang-alang/L air, P2 200 g rhizoma alang-alang/L air, P3 300 g rhizoma alang-alang/L air, P4 penyiangan gulma. Data dianalisis menggunakan sidik ragam, apabila terdapat perbedaan nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa herbisida nabati rhizoma alang-alang berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan putri malu, bandotan, kangkung putih bintang, bayam duri, kecuali gulma alang-alang pada tanaman terung, dan produksi tanaman terung. P4 merupakan hasil produksi terbaik dengan nilai ratarata 3,39 Kg. Perlakuan P4 yaitu penyiangan gulma merupakan hasil terbaik dalam pengendalian gulma bandotan, kangkung putih bintang, alang-alang, bayam duri sedangkan perlakuan P3 yaitu 300 g rhizoma alang-alang/L air merupakan hasil terbaik yang dapat digunakan dalam pengendalian gulma putri malu.
Kata kunci : Rhizoma Alang-Alang, Senyawa Alelopati, Herbisida Nabati, Gulma, Produksi Tanaman.