Khairun Nisa, 1602045021, dengan skripsi yang berjudul “Respon Amerika Serikat terhadap serangan pangkalan udara K-1 Airbase di Kirkuk tahun 2019”, dibawah bimbingan ibu Etha Pasan S.IP, MA, dan ibu Frentika Wahyu R S.IP, MA, Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, 2022.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon Amerika Serikat terhadap serangan pangkalan udara K-1 Airbase di Kirkuk pada 27 Desember 2019. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif menggunakan jenis data sekunder dan teknik pengumpulan data library research. Penelitian ini menggunakan landasan teori Offense-Defense Theory dan landasan konseptual Sanksi Ekonomi.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa untuk menjamin pertahanan dan keamanan bagi negara, warga negara, dan aset kenegaraannya, Amerika Serikat memberikan respon terhadap serangan pangkalan udara K-1 Airbase di Kirkuk dengan menggunakan strategi Offense dan memberlakukan sanksi ekonomi. Dimana dalam aspek strategi offense, Amerika Serikat melakukan serangan udara balasan yang menargetkan markas Kata’ib Hezbollah yang berada di Irak dan Suriah pada 31 Desember 2019. Amerika Serikat juga mengirimkan pasukan militer tambahan sebanyak 5000 personel ke Irak guna memperkuat pasukan OIR dalam misi melawan terorisme dan sebanyak 3000 personel ke seluruh pangkalan militernya di wilayah Timur Tengah. Selain itu, dalam aspek sanksi ekonomi Amerika Serikat juga berencana untuk memberlakukan sanksi yang menargetkan industri logam Iran karena adanya indikasi bahwa industri tersebut digunakan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh kelompok terorisme, serta mengeluarkan larangan penerbangan bagi pesawat komersil ke wilayah udara Irak, Iran, Suriah, dan Teluk Persia