Daun bidara arab (Ziziphus spina-christi Linn) merupakan tumbuhan yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat karena memiliki khasiat menjaga kesehatan hati, mengobati diare, cacingan, dan menurunkan hipertensi. Selain buahnya bagian tubuh tumbuhan bidara arab yang dapat dimanfaatkan adalah bagian daun yang berfungsi sebagai obat gatal, anti jerawat dan kulit. Secara empiris aktivitas farmakologi ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) mempunyai metabolit primer dan senyawa metabolit sekunder seperti kandungan senyawa yang terkandung seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid. Sehingga penelitian ini dilakukan skrinning fitokimia untuk mengetahui senyawa apa saja yang terdapat didalam ekstrak etanol daun bidara arab sehingga dapat dimanfaatkan dalam dunia kesehatan salah satunya sebagai bahan untuk pembuatan krim anti jerawat. Dibuat konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 15% dan 20%. Setelah uji antibakteri, konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 10% dengan zona hambat bakteri P. acnes 7,26 mm dan bakteri S. aureus 7,43 mm. Krim anti jerawat ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) dibuat 3 replikasi formula dengan kadar ekstrak FR1 (10%), FR2 (10%), dan FR3 (10%). Hasil evaluasi warna sediaan hijau tua, berbau oleum rosae, dan berbentuk semi-solid, dengan homogenitas homogen, daya sebar 5,5-6,1 cm, pH 6,4-6,7, viskositas 4-9 Pa.s dan tipe emulsi dengan tipe minyak dalam air (M/A). Uji aktivitas antibakteri pada P. acnes menunjukkan zona hambat 8,05 mm dan pada S. aureus menunjukkan zona hambat 7,05 mm. Maka, dapat disimpulkan bahwa formulasi sediaan krim anti jerawat mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes dan S. aureus serta memenuhi karakteristik fisik sediaan krim.