Grade atau kemiringan jalan pada suatu kegiatan penambangan tentu tidak dapat terhindarkan. Selain karena biasanya mengikuti kontur topografi secara alami, bentuk pit penambangan yang dilakukan dari elevasi yang tinggi mengarah ke elevasi terendah mengikuti tingkat kemiringan dan kemenerusan bahan galian membuat jalan memang seharusnya di buat miring. Namun perlu diperhatikan bahwa jalan di area pit umumnya tidak boleh melebihi dari angka 8%. Tinggi atau rendahnya nilai grade jalan selain berpengaruh pada kecepatan dan waktu tempuh yang dibutuhkan unit tentunya juga berpengaruh terhadap tingkat konsumsi bahan bakar yang digunakan dan juga imbasnya akan berpengaruh terhadap produksi dan biaya yang akan digunakan dalam kegiatan operasional penambangan.
PT. Pamapersada Nusantara menggunakan unit alat angkut dengan jenis HD Komatsu 785-7 untuk memindahkan material overburden. Pada setiap grade jalan yang di lalui oleh unit tersebut memiliki konsumsi bahan bakar yang berbeda-beda pula. HD Komatsu 785-7 Pada kondisi bermuatan grade 2% menggunakan bahan bakar sebesar 0,45 liter, grade 5% menggunakan bahan bakar sebesar 0,77 liter, grade 6% menggunakan bahan bakar sebesar 0,989 liter, grade 8% menggunakan bahan bakar sebesar 1,09 liter. Sedangkan dalam kondisi tanpa muatan grade 2% menggunakan bahan bakarsebesar 0,19 liter, grade 5% menggunakan bahan bakar sebesar 0,33 liter, grade 6% menggunakan bahan bakar sebesar 0,38 liter, grade 8% menggunakan bahan bakar sebesar 0,47 liter.