Proyek merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu, dan bertujuan untuk melakukan tugas yang ditargetkan dengan baik. Pada kegiatan proyek akan ada banyak pihak yang terlibat dalam lingkup kegiatan ini dan tentunya kemungkinan terjadinya masalah dalam pelaksanaan proyek sangat tinggi. Suatu proyek konstruksi dapat dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi tujuan suatu proyek yaitu: proyek dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai dengan biaya yang direncanakan, dan kualitas yang telah direncanakan. Oleh karena itu, sebelum Pelaksanaan suatu proyek konstruksi dimulai diperlukan perencanaan yang matang agar proyek tersebut dapat bekerja dengan baik. Tugas Akhir ini menganalisis perbandingan rencana anggaran biaya proyek terhadap rencana anggaran biaya dengan Permen PUPR dan biaya rill pelaksanaan pada proyek “Perbaikan Jalan Akses Masuk dan Keluar Pelabuhan Penyeberangan Kariangau Balikpapan”. Perbedaan antara rencana anggaran yaitu Engineering estimate dibuat berdasarkan pedoman atau peraturan yang berlaku di Indonesia seperti SNI dan merupakan estimasi awal sebelum proyek dilaksanakan, dan untuk rencana anggaran biaya proyek merupakan rencana anggaran yang telah melewati tahap penawaran pada saat proses lelang berlangsung dan telah disepakati untuk dijadikan sebagai patokan harga sebuah proyek, sedangkan biaya riil pelaksanaan dibuat sesuai dengan seluruh biaya yang dikeluarkan selama proyek berjalan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek yaitu Rp2,795,328,870.75 sedangkan Engineering estimateyaitu Rp3,569,490,198 dimana terdapat selisih harga karena nilai koefisien berbeda. Untuk biaya riil pelaksanaan yaitu dilakukan perhitungan pada pekerjaan pokok struktur sebesarRp2,272,073,892.54. Selisih RAB proyek dan Engineering estimate sebesar Rp 774,161,327.62 dengan selisih biaya 21.69% dari Engineering estimate. Sedangkan selisih RAB proyek dan biaya riil pelaksanaan sebesar Rp 523,254,978.21dengan selisih biaya 18.7%dari RAB proyek.