Sapi Bali merupakan bangsa sapi lokal yang memiliki kemampuan dalam hal mengenal lingkungan yang baru dengan baik.Sapi Bali betina di Kecematan Sambaliung dan Kecamatan Talisayan masih belum memiliki banyak informasi terkait karakterisai dan penampilan reproduksi sapi Bali betina dari permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian terkait Karakterisasi Fenotipe sapi Bali betina yang ada di Kecamatan Sambaliung dan Kecamatan Talisayan dengan tujuan mengetahui keragamaan sifat kualitatif dan kuantitatif sapi Bali betina di Kabupaten Berau, mengetahui status reproduksi sapi Bali betina di Kabupaten Berau, mengetahui potensi perkembang biakan sapi Bali betina di Kabupaten Berau. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2020 di Kecamatan Sambaliung dan Talisayan, Kabupaten Berau. Penelitian kali ini menggunakan sapi Bali betina dengan umur 24-36 bulan. Peralatan yang digunakan adalah pita ukur dengan tingkat kepekaan 0,1 cm, meteran, alat tulis dan kuesioner.Data yang diambil dilihat dari pengukuran yang telah dilakukan kepada sapi Bali betina umur 24-36 bulan yang meliputi pengukuran tinggi pundak, panjang badan, dan lingkar dadabeserta penampilan reproduks. Data yang diperoleh akan dianalisis keragaman, regresi sederhana dan rataan dari penampilan reproduksi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rataan dan SD dari bobot badan, tinggi pundak, lingkar dada dan panajang badan secara berurutan yaitu282,68±25,21,113,15±4,34, 145,96±7,47, 115,40±4,05. Nilai keragaman dari bobot badan, tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada berturut-turut 8,92%, 3,84%, 5,12% dan 4,04%.Persamaan regresi sederhana tinggi pundak, panjang badan dan lingkar dada yaitu, Y= -143,54+3,76TP, Y= -85,50+3,22 PB, dan Y= - 209,95+3,37LD. Sifat reproduksi sapi Bali betina umur pertama kali kawin, umur pertama kali melahirkan dan melahirkan secara berurutan yaitu 18,05 bulan, 19,07 bulan dan 1