WAFIF AZIZAH. 2022. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda. Multiplikasi Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Pada Modifikasi Media Murashige & Skoog (MS) Dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Air Kelapa (Cocos nucifera) dan Benzyl Amino Purine (BAP) Secara In Vitro. Dibimbing oleh Dr. Dra. Hj. Ratna Kusuma, M.Si dan Dr. Ir. Samsurianto, M.Si. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan salah satu jenis anggrek dengan ukuran tanaman dari jenis Anggrek yang besar, produksi waktu tunggu untuk muncul bunga memerlukan jangka waktu yang lama. Tanaman sulit diperbanyak secara konvensional, diperlukan metode alternatif untuk perbanyakannya, salah satunya yaitu melalui kultur jaringan (in vitro). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi media MS dengan penambahan ZPT air kelapa dan BAP terhadap multiplikasi in vitro anggrek tebu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor. Faktor 1 menggunakan modifikasi media MS + BAP 3 mg/l dengan 3 taraf konsentrasi (MS, ½ MS, dan ¼ MS) dan faktor 2 menggunakan konsentrasi ZPT alami air kelapa dengan 4 taraf (0 ml/L, 100 ml/L, 200 ml/L, dan 300 ml/L) dengan 3 kali ulangan sehingga diperoleh total keseluruhan 36 perlakuan. Uji statistik yang digunakan yaitu analisis uji Anova serta uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) untuk data yang normal dan homogen, kemudian dilakukan uji non parametrik yaitu Kruskall Wallis yang diikuti dengan uji lanjut Mann Whitney untuk data yang tidak normal dan tidak homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi media MS dengan penambahan ZPT air kelapa dan BAP berpengaruh signifikan terhadap waktu muncul tunas, jumlah tunas, dan jumlah daun. Perlakuan M2C0 (½ MS + 0 ml/L air kelapa + 3 mg/L BAP) dan M2C1 (½ MS + 100 ml/L air kelapa+ 3 mg/L BAP) memberikan pengaruh signifikan dengan rata-rata waktu kemunculan tunas pada 3 MST. Perlakuan M3C2 (¼ MS + 200 ml/L air kelapa + 3 mg/L BAP) memberikan pengaruh signifikan dengan jumlah rata-rata jumlah tunas sebanyak 8,33. Perlakuan M2C1 (½ MS+100 ml/L air kelapa+3mg/L BAP) memberikan pengaruh signifikan dengan rata-rata jumlah daun sebanyak 23,00. Modifikasi media MS dengan penambahan ZPT air kelapa dan BAP tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah akar. Perlakuan M3C1 (¼ MS + 100 ml/L air kelapa + 3 mg/L BAP) tidak memberikan pengaruh signifikan dengan rata-rata jumlah akar sebanyak 5,67 akar.
Kata Kunci: Kultur in vitro, Anggrek Tebu (G. speciosum), Media MS, Air kelapa, BAP