Pra perancangan pabrik gliserol ini menggunakan bahan baku CPO dengan proses saponifikasi berkapasitas 85.000 ton/tahun yang akan dibangun pada tahun 2026 di Kelurahan Sepaso, Kutai Timur. Tujuan dari perancangan ini yaitu untuk mengaplikasikan ilmu teknik kimia dan mengetahui kelayakan berdirinya pabrik gliserol dari aspek teknis dan ekonomi. Pembuatan gliserol ini terdapat lima proses yaitu proses degumming untuk memisahkan impurities dari CPO. Proses saponifikasi terjadi di dalam reaktor bertekanan 2 atm, suhu proses pada 120oC selama kurun waktu tertentu. Selanjutnya proses pemurnian dengan menggunakan evaporator dan menara destilasi untuk mengurangi kadar air. Setelah proses pemurnian, komponen mengalami pemucatan (bleaching) dengan penambahan karbon aktif dan kemudian disaring dengan filter press. Unit utilitas yang terletak pada pabrik yaitu unit penyedia dan pengolahan air dengan kebutuhan air pendingin sebesar 1,8 kg/jam, unit penyedia steam dengan kebutuhan sebesar 759,1 kg/jam, unit pembangkit listrik dengan kebutuhan sebesar 1.108,1 kW serta unit penyedia bahan bakar dengan kebutuhan sebesar 82 liter/jam. Bentuk perusahaan yang dipilih yaitu Perseroan Terbatas (PT) dengan jumlah karyawan sebanyak 225 orang. Modal tetap yang digunakan sebesar 1,5 triliun rupiah dan modal kerja yang dibutuhkan sebesar 267,5 miliar rupiah. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi diperoleh keuntungan sebelum dan sesudah pajak yaitu sebesar 656,9 miliar rupiah dan 491,9 miliar rupiah. BEP sebesar 40%, SDP sebesar 24% serta IRR sebesar 43%