DINAMIKA TUTUPAN LAHAN DI BENTANG ALAM MENYAPA LESAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT
Joshua Hasiholan Manik (NIM 1804015065), Dinamika Tutupan Lahan di Bentang Alam Menyapa Lesan dari tahun 1990 hingga 2022 menggunakan Citra Satelit Landsat. (Dibimbing oleh Ariyanto, S.Hut., M. Sc. dan Ali Suhardiman S.Hut., M.P., Ph.D.) Data dinamika tutupan lahan berguna sebagai bahan perencanaan, monitoring dan evaluasi suatu kawasan guna mendukung kegiatan pengelolaan hutan. Dinamika tutupan lahan dalam skala luas dapat diketahui dengan menggunakan teknologi pengindraan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk membuat peta tutupan lahan sejak tahun 1990 hingga 2022, mengetahui dinamika tutupan lahan pada Bentang Alam Menyapa Lesan, mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan tutupan lahan dan memverifikasi ketidaksesuaian antara tutupan lahan dengan menggunakan metode interpretasi visual atau digitizing on screen dan keadaan sebenarnya di lapangan. Penelitian ini menggunakan citra Landsat Collection dengan memperhatikan 7 unsur interpretasi dan dikelaskan sesuai SNI No. 7645-1 Tahun 2014. Hasil interpretasi dianalisis dengan perhitungan luas perubahan tutupan lahan untuk melihat jenis dan trend perubahan lahannya. Uji akurasi menggunakan metode confusion matrix yang membandingkan antara hasil interpretasi dengan hasil ground check lapangan dan pengambilan foto udara drone dan didapatkan hasil overall accuracy 89,38% yaitu dengan 10,62% kesalahan. Hasil interpretasi didapatkan 11 kelas tutupan lahan yang mana tutupan lahan paling dominan adalah adalah hutan sekunder kerapatan sedang (29,54%), kedua hutan primer (18,87%), ketiga perkebunan sawit (17,43%), keempat hutan sekunder kerapatan tinggi (12,94%), kelima semak belukar (10,31%), keenam hutan sekunder kerapatan rendah (8,53%), ketujuh kebun campuran (1,75%), kedelapan tubuh air (0,26%), kesembilan pertambanganan (0,21%), kesepuluh permukiman (0,13%), kesebelas lahan terbuka (0,02%). Dalam periode 32 tahun, perubahan yang paling sering terjadi adalah dari hutan sekunder kerapatan sedang menjadi hutan sekunder kerapatan rendah, semak belukar menjadi kebun campuran dan semak belukar menjadi perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis tutupan lahan selama 32 Tahun, tren positif (penambahan luas) terjadi pada tutupan lahan kebun campuran, perkebunan kelapa sawit, hutan sekunder kerapatan sedang dan pertambangan. Sedangkan tren negatif (pengurangan luas) terjadi pada hutan primer, hutan sekunder kerapatan tinggi, hutan sekunder kerapatan rendah. Faktor penyebab terjadinya perubahan tutupan lahan ialah Bertambahnya vegetasi pada tutupan lahan hutan secara alami, adanya aktivitas masyarakat desa sekitar kawasan hutan yang memanfaatkan lahan untuk berkebun dan berternak, adanya kegiatan pemanenan hutan oleh perusahaan kayu di hutan alam dan penanaman oleh perusahaan sawit dan pertambangan.
Kata Kunci : Tutupan lahan, Interpretasi visual, Citra Landsat Collection, Bentang Alam Menyapa Lesan dan Foto udara Drone
Ketersediaan
Detail Information
Judul | DINAMIKA TUTUPAN LAHAN DI BENTANG ALAM MENYAPA LESAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT |
---|---|
Pengarang | Joshua Hasiholan Manik - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI JOS d 2022 |
Subyek | TUTUPAN LAHAN HUTAN Interpretasi Visual Citra Landsat bentang alam menyapa-lesan foto udara drone |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2022 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | Kehutanan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY