UJI KETAHANAN API KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) BERDASARKAN LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI BAHAN PENGAWET BORAKS (Na 2 B 4 O 7. 10H 2 O)
DOMINIKUS AHOM. Uji Ketahanan Api Kayu Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) Berdasarkan Lama Perendaman dan Konsentrasi Bahan Pengawet Boraks (Na2B4O7.10H2O) (Dibawah bimbingan Irvin Dayadi dan Zainul Arifin).
Kebutuhan akan kayu semakin meningkat tidak hanya segi kuantitas melainkan juga segi kualitas, dilain pihak kebutuhan kayu yang berkualitas tidak dapat memenuhi laju permintaan yang terus meningkat, Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ketahanan terhadap api dari bahan pengawet Boraks (Na2B4O7.10H2O) pada kayu Sengon berdasarkan lama perendaman dan konsentrasi yang berbeda.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi dan Pengawetan Kayu, Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda. Data diolah menggunakan pola faktorial 3 x 3 dengan 10 kali ulangan. Parameter yang diukur adalah retensi, intensitas bakar, suhu maksimum dan lama pembaraan. Perlakuan yang digunakan adalah lama perendaman 1 hari, 3 hari dan 5 hari dan konsentrasi 5%, 10% dan 15%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rataan kadar air kering udara pada kayu Sengon diperoleh nilai 14,081%, kerapatan kering udara 0,326 g/cm 3 dan kerapatan kering tanur 0,295 g/cm 3 . Nilai rataan retensi tertinggi pada perendaman 5 hari dengan konsentrasi 15% sebesar 38,044 kg/m3 dan terendah pada perendaman 1 hari dengan konsentrasi 5% sebesar 5,999 kg/m3 . Nilai intensitas bakar tertinggi pada perendaman 1 hari dengan konsentrasi 5% sebesar 20,933 % dan terendah pada perendaman 5 hari dengan konsentrasi 10% sebesar 11,405%. Pengawetan kayu Sengon menggunakan Boraks pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% serta perendaman 1 hari, 3 hari dan 5 hari kurang efektif menahan laju api, karena nilai keefektifannya masih belum memenuhi standar ASTM E69 (2002) yaitu ≥7,5. Nilai tertinggi efektifitas ketahanan terhadap api pada perlakuan W2K3 (perendaman 2 hari dengan konsentrasi 15%) yaitu 5,249 dan nilai terendah pada W1K1 (perendaman 1 hari dengan konsentrasi 5%) yaitu 1,280. Suhu maksimum pembaraan terendah pada W1K1 (perlakuan perendaman 1 hari dengan konsentrasi 5%) sebesar 179,0oC dan tertinggi pada W3K3 (perendaman 5 hari dengan konsentrasi 15%), sedangkan perlakuan kontrol sebesar 291,2 oC. Untuk lama pembaraan terendah pada W1K1 (perendaman 1 hari dengan konsentrasi 5%) 276,0 detik, lama pembaraan tertinggi pada W2K2 (perlakuan perendaman 3 hari dengan konsentrasi 10%) 520,9 detik, sedangkan perlakuan kontrol 209,6 detik.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | UJI KETAHANAN API KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) BERDASARKAN LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI BAHAN PENGAWET BORAKS (Na 2 B 4 O 7. 10H 2 O) |
---|---|
Pengarang | DOMINIKUS AHOM - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI DOM u 2021 |
Subyek | kayu sengon |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2021 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | KEHUTANAN |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY