Kesulitan belajar siswa menjadi salah satu masalah yang dialami oleh siswa terutama pada saat masa pandemi covid -19. Strategi guru bimbingan dan konseling merupakan suatu tindakan guru bimbingan dan konseling dalam menanganipermasalahan yang dialami oleh siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling dalammenangani kesulitan belajar siswa pada masa pandemi kelas XI di SMKN 1 Tenggarong. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif dan menggunakan metode kualitatif. Adapun penetuan informen didasarkan pada purposive sampling. Informen dalam penelitian ini terdiri dari 1 guru bimbingan dan konseling, 1 wali kelas, dan 2 siswa. Teknik analisis data menggunkan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan datapada penelitian ini menggunakan triangulasisumber. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi yang di gunakan oleh guru bimbingan dan konseling dalam tahap perencanaan adalah dengan menggunakanAKPD yang dianalisis sebagai pedoman dalam pembuatan program RPL. Dalam tahap pelaksanaan guru bimbingan dankonseling menggunakan (1) layananbimbingan klasikal menggunakan google classroom dan (2) layanan konseling Individu dilaksanakan secara langsung dengan guru bimbingan dan konseling. Dalam tahap evaluasi guru bimbinngan dan konselingmelakukan evaluasi proses untuk mengetahui hambatan apa saja selama layananberlangsung misalnya mediapembelajaran yangmonoton serta berkurangnya waktu pembelajaran dan pada evaluasi hasil guru bimbingan dan konseling melakukan pemantauan intensif secara langsung di sekolah mengenai hasil belajar siswa yang berkerja sama dengan wali kelas serta guru mata pelajaran bagi siswa yang memiliki permasalahan kesulitan belajar. Setelah melakukan layanan, guru bimbingan dan konseling melakukan evaluasi proses dan evaluasi hasil. Kesimpulan dari penelitianini, strategi guru bimbingan dan konseling dalam menangani kesulitan belajar siswapada masa pandemi telah terlaksanan dengan baik, meski masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan layanan. Diharapkan guru bimbingan dan konseling dapat lebih memaksimalkan pemberian layanan bimbingan dan konseling agar dapat membantu siswa dalam mengentaskan permasalahannya yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa.