Kota Samarinda adalah salah satu kota yang sering kali mengalami bencana banjir. Banjir di Kota Samarinda menyebabkan kerugian ekonomi berupa kerusakan fisik seperti kerusakan rumah masyarakat, infrastruktur dan hilangnya hari kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kerugian dan jumlah kerugian banjir di Kelurahan Lempake serta efektifitas penanggulangan banjir yang dilakukan oleh pemerintah Kota Samarinda di Kelurahan Lempake. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif & kuantitatif, yang berdasarkan persepsi masyarakat terhadap efektivitas penanggulangan banjir yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Samarinda serta
perhitungan kerugian banjir yang dilakukan dengan metode ECLAC (Economic Commission for Latin American and Caribbean). Penelitian bertempat di Kelurahan Lempake pada RT 13, RT 14 & RT 15 yang sering mengalami banjir dan jumlah responden sebanyak 67 responden. Berdasarkan perhitungan kerugian banjir di Kelurahan Lempake didapatkan bahwa total kerugian banjir selama 7 hari sebesar Rp 667.502.332 yang meliputi kerugian di sektor perumahan sebesar Rp320.000.000,00 dengan 2 tingkat kategori kerusakan yaitu rusak ringan dan rusak sedang, kerugian di sektor infrastruktur adalah sebesar Rp 328.909.894,00 yang terdiri dari kerugian kerusakan jalan sepanjang 250 meter dan drainase sepanjang 250 meter, serta hilangnya pendapatan selama 7 hari sebesar Rp18.592.438,4. Drainase yang tidak berfungsi maksimal masih mengakibatkan terjadinya banjir hanya saja lama waktu penggenangan banjir berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas program penanggulangan banjir pemerintah Kota Samarinda di Kelurahan Lempake tidak efektif dan tidak sebanding dengan besaran dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.