Yohanes Paseli. Efektivitas Lubang Resapan Biopori di Lahan Terbuka dan Semak Belukar pada Kawasa Permukiman di Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda (dibawah bimbingan Muhammad Syafrudin dan Karyati). Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Peningkatan daya resep air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis laju infiltrasi dan efektivitas lubang resapan biopori dengan menggunakan bahan organik yang berbeda (sampah sayur kubis dan serasah) pada lahan terbukan dan semak belukar. Metode penelitian ini menggunakan analisis laju infiltrasi dilakukan pada lubang resapan biopori dengan menggunakan bahan organik berbeda (sampah sayur kubis dan serasah), serta dilakukan analisis fisik kompos dan kondisi vegetasi sekitar lubang resapan biopori untuk mengetahui pengaruh lamanya pengomposan dan kondisi lingkungan terhadap laju infiltrasi. Laju infiltrasi dengan LRB berbahan serasah pada semak belukar diperoleh nilai infiltrasi tertinggi pada minggu ke-4 sebesar 6,15 cm/menit dan pada lahan terbuka minggu ke-5 sebesar 1,54 cm/menit. Laju infultrasi yang terbesar pada LRB berbahan sayur kubis disemak belukar pada minggu ke-4 sebesar 2,39 cm/menit dan laju infiltrasi sampah sayur kubis dilahan terbuka pada minggu ke-2 sebesar 1,04 cm/menit. Efektivitas LRB terbesar terjadi pada semak belukar berbahan serasah pada minggu ke-4 sebesar 7.288%, sedangkan efektivitas terkecil terjadi pada lahan terbuka berbahan serasah pada minggu ke-2 sebesar 30,73%. Keberadaan LRB dapat meningkatkan laju infiltrasi dengan menggunakan bahan organik yang memanfaatkan proses perombakan bahan organik oleh mikroorganisme dalam tanah yang dapat menciptakan pori-pori pada tanah sehingga tanah dapat menyerap air.