Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang Museum Sadurengas yang difokuskan pada sejarah berdiri dan pemanfaatannya sebagai sumber penanaman nilai sejarah kepada generasi muda di Kabupaten Paser. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, museum sadurengas awalnya adalah sebuah rumah salah satu Sultan Paser yang bernama Sultan Aji Tenggara 1844-1873 M, yang kemudian pada abad ke-19 rumah tersebut dijadikan istana oleh Sultan Ibrahim Khalilludin. Lalu pada 17 Maret 1979 H. A. Padang Arjan selaku ahli waris rumah atau eks istana kerajaan pasir menyerahkan istana tersebut kepada pemerintah daerah untuk dijadikan museum. selanjutnya pada tanggal 12 Januari 1999 museum sadurengas ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional. Kedua, museum sadurengas dimanfaatkan sebagai sumber penanaman nilai sejarah kepada generasi muda yang ada di Kabupaten Paser melalui kunjungan ke museum dan adanya bantuan dari pemandu museum untuk menyampaikan atau mengidentifikasi fakta, cerita, dan nilai sejarah patriotisme, nasionalisme dan cinta tanah air melalui koleksi benda museum sadurengas. Ketiga, terdapat faktor pendukung dan penghambat dari museum sadurengas sebagai sumber penanaman nilai sejarah kepada generasi muda di Kabupaten Paser.