Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana tekanan pada pembuluh darah terus-menerus meningkat yaitu melebihi 140/90 mmHg. Prevalensi hipertensi pada pasien diabetes lebih tinggi dibandingkan dengan populasi umum. Koeksistensi hipertensi dan diabetes dapat meningkatkan insiden penyakit kardiovaskular dan mortalitas serta dapat meningkatkan risiko nefropati dan retinopati. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan cara pemberian terapi antihipertensi. Terapi untuk pasien hipertensi merupakan terapi jangka panjang, oleh karena itu dibutuhkan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan jenis penyakit lainnya, sehingga perlu pertimbangan dalam pemilihan terapinya baik dari segi efektivitas maupun dari segi harga obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas biaya penggunaan antihipertensi oleh pasien hipertensi dengan penyakit penyerta DM tipe II di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dari data rekam medis pasien hipertensi dengan penyakit penyerta DM tipe II di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode 2017-2021 dan dianalisis secara deskriptif. Data efektivitas biaya dianalisis dengan nilai ACER. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 28 pasien, 11 pasien (39%) adalah laki-laki dan 17 pasien (61%) adalah perempuan. Kategori usia pasien terbanyak terdapat pada rentang usia 56-65 tahun yaitu sebanyak 12 pasien (43%). Rata-rata lama rawat inap terbanyak terdapat pada rentang 1-3 hari sebanyak 12 pasien (43%). Kombinasi antihipertensi amlodipin dan kandesartan lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah sistol maupun diastol masing-masing sebesar 80,25 mmHg dan 26,75 mmHg dengan nilai ACER sebesar Rp. 84.706 dan Rp. 254.118 dengan rata-rata lama rawat inap 8 hari.