Penelitian ini didasarkan adanya indikasi motivasi belajar yang kurang dari peserta didik di SMA Negeri 1 Bontang, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik sebelum diberikan layanan konseling kelompok realita berbasis cyber counseling, untuk mengetahui perbedaan yang signifikansi pada motivasi belajar peserta didik di masa pandemi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada motivasi belajar peserta didik sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok realita berbasis cyber counseling. Jenis penelitian experiment dengan desain Quasi Experimental Design-Nonequivalent Control Group Design dengan penentuan subyek penelitian menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kategori motivasi belajar rendah sejumlah 10 peserta didik kelas XI MIPA 4, terbagi menjadi dua kelompok yaitu 5 (lima) peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 5 (lima) peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan skala motivasi belajar. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji wilxocon. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil perhitungan statistic nonparametris uji Wilcoxon dengan hasil 0,042 < 0,05 dan Z = -2.032b, artinya bahwa skor motivasi belajar mengalami peningkatan dari sebelum treatmen dan sesudah treatmen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan motivasi belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta terdapat pengaruh yang signifikan layanan konseling kelompok realita berbasis cyber counseling terhadap peningkatan motivasi belajar peserta didik di masa pandemi pada kelas XI SMA Negeri 1 Bontang.