Madu merupakan salah satu produk turunan HHBK yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan fenolik total dan kandungan flavonoid total, mengukur aktivitas antioksidan dan mengukur aktivitas antimikroba terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan jamur Candida albicans dari madu lebah Heterotrigona itama dari dua periode pemanenan. Hasil pengukururan menunjukkan bahwa kandungan fenolik total pada madu lebah Heterotrigona itama yang diambil pada periode November 2021 dapat menunjukkan kandungan sebesar 65,115 mg GAE/g madu dan yang diambil pada periode Februari 2022 dapat menunjukkan kandungan sebesar 53,942 mg GAE/g madu. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kandungan flavonoid total pada madu lebah Heterotrigona itama yang diambil pada periode November 2021 adalah sebesar 136,036 mg CE/g madu dan yang diambil pada periode Februari 2022 dapat menunjukkan kandungan sebesar 181,081 mg CE/g madu. Perbedaan kandungan fenolik dan flavonoid total dapat terjadi salah satunya diduga karena faktor kondisi iklim atau cuaca serta keragaman nektar atau pakan. Hasil pengujian aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa sampel madu yang diambil pada bulan November 2021 dan Februari 2022 memiliki kemampuan penangkapan radikal bebas yang rendah. Hasil pengujian antibakteri Propionibacterium acnes menunjukkan bahwa respon penghambatan pertumbuhan pada bulan November 2021 dengan hasil sebesar 11,4 mm pada konsentrasi tertinggi hasil dapat dinyatakan lemah dan pada bulan Februari 2022 dengan hasil sebesar 16,1 mm pada konsentrasi tertinggi hasil dinyatakan sedang, sehingga dapat berpotensi secara spesifik untuk dikembangkan pemanfaatannya dalam pengendalian infeksi yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Hasil pengujian antijamur Candida albicans menunjukkan bahwa madu yang dipanen di area Insec corner Budidaya Fahutan pada bulan November 2021 dan Februari 2022 tidak memiliki potensi untuk menghambat Candida albicans.