Minimnya partisipasi sektor informal pada kepesertaan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan jenis pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja, masih menjadi masalah yang dialami oleh provinsi Kalimantan Timur dengan jumlah sektor informal mencapai ketiga tertinggi secara nasional, yaitu sebesar 48,12% pada tahun 2020 hingga saat ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan model prediksi terbaik dari hasil uji regresi logistik, menggunakan model logit dan probit, dalam memprediksikan faktor-faktor yang mempengaruhi kepemilikan Jaminan Kecelakaan Kerja pada 3.869 pekerja sektor informal di provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian non-reactive research, dengan sumber data sekunder yang digunakan adalah Susenas provinsi Kalimantan Timur tahun
2020.
Hasil penelitian menunjukkan variabel jenis kelamin, kepemilikan Nomor Induk Kependudukan, tipe daerah, status perkawinan, pendidikan terakhir dan penerima PKH memiliki pengaruh signifikan terhadap kepemilikan Jaminan Kecelakaan Kerja. Model prediksi terbaik dihasilkan oleh model logit dengan AIC sebesar 1966,05 yang lebih kecil dari nilai AIC model probit sebesar 1969,24 dengan hasil nilai R-Square model logit sebesar 6,93% dan persentase tersebut lebih besar dari model probit yang hanya sebesar 6,81%. Temuan hasil persentase R-Square diperkuat dengan nilai hitung hit ratio pada kedua model sebesar 92,2%, yang dapat merepresentasikan keakuratan kedua model prediksi terhadap kepemilikan Jaminan Kecelakaan Kerja sektor informal.
Saran penelitian ini terhadap penelitian selanjutnya adalah diperlukan adanya studi lanjutan untuk menggali lebih dalam tentang faktor kausalitas yang mempengaruhi adanya peran dari perbedaan gender pekerja pada kepesertaan jaminan ketenagakerjaan antara laki-laki dan perempuan pekerja sektor informal.
Kata Kunci : Model Logit, Model Probit, Jaminan Kecelakaan Kerja