Penambangan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian dibawah permukaan bumi, salah satunya adalah batubara. Dalam pelaksanaan penambangan batubara, dibutuhkan adanya kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden). dalam proses pengupasan dan pengangkutan lapisan tanah penutup, geometri jalan akses sangatlah berpengaruh dalam proses kegiatannya. Lokasi penelitian ini berada pada PT. Energi Cahaya Industritama kecamatan palaran, kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur. Setelah dilakukannya pengamatan dan studi kasus pada lokasi tersebut, ditemukan beberapa hambatan yang terjadi pada proses pengangkutan overburden hambatan tersebut adalah, adanya beberapa unit yang harus berhenti pada saat berpapasan atau bertemu dengan unit lain, dikarenakan jalan akses yang sempit sehingga tidak dapat digunakan dengan dua jalur sekaligus. Berdasarkan permasalahan dan kasus pada jalan akses tersebut, maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi proses pengangkutan overburden khususnya pada geometri jalan akses, merekomendasikan geometri jalan akses yang sesuai dengan standar, dan mengubah cycle time pada alat angkut agar lebih efisien. Setelah melakukan penelitian maka diperoleh hasil data dari geometri jalan akses yaitu, kondisi aktual geometri pada jalan akses di bagi menjadi 6 segmen, dengan lebar 10,2 meter, 9,8 meter, 9,2 meter, 9,7 meter, 10 meter, 11 meter. Pada lebar jalan berbelok juga dibagi menjadi tiga segmen dengan lebar 13 meter, 10 meter, 11,3 meter. Hasil pengukuran pada kemiringan jalan memiliki nilai kemiringan yaitu 3% atau setara dengan 16,69˚. Pada kondisi aktual jalan akses memiliki nilai superelevasi yaitu 0,04, untuk kondisi aktual jalan akses tidak memiliki nilai cross slope. Kata Kunci: penambangan, evaluasi, jalan akses.