Sektor pariwisata dan turunannya seperti restoran dan hotel menjadi salah satu sektor usaha yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi kebangkrutan dengan menggunakan model Springate dan Grover, tingkat akurasi masing-masing model, serta pengaruhnya terhadap harga saham perusahaan sektor pariwisata dan restoran serta hotel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Triwulan I sampai Triwulan III tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada 30 perusahaan sektor pariwisata dan restoran serta hotel yang menjadi sampel penelitian. Pengumpulan data secara tidak langsung terhadap data sekunder, berupa laporan keuangan perusahaan serta laporan statistik IDX. Alat analisis yang digunakan adalah formula model Springate dan Grover, analisis komparatif antar model potensi kebangkrutan, serta model regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan model Springate, seluruh perusahaan sektor pariwisata dan restoran serta hotel masuk dalam kategori berpotensi bangkrut. Berdasarkan model Grover, 19 perusahaan masuk kategori sehat dan 7 perusahaan masuk kategori berpotensi bangkrut, sementara 4 perusahaan lainnya masuk kategori grey area pada periode Triwulan I, sedangkan pada periode Triwulan II, 17 perusahaan masuk kategori sehat, 12 perusahaan masuk kategori berpotensi bangkrut, dan 1 perusahaan lainnya masuk kategori grey area. Pada periode Triwulan III, terdapat 15 perusahaan masuk kategori sehat dan 13 perusahaan yang masuk kategori berpotensi bangkrut, sedangkan 2 perusahaan lainnya masuk kategori grey area. Adapun model Grover memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan model Springate. Model prediksi Springate berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan model prediksi Grover berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor pariwisata dan restoran serta hotel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Triwulan I sampai dengan Triwulan III tahun 2020.