Suku Dayak Bahau memiliki suatu kebudayaan yaitu melaksanakan tradisi Hudoq yang diadakan setiap tahun pada masa menugal (menanam padi), salah satunya seperti yang dilaksanakan di Desa Long Hubung Ulu, Kecamatan Long Hubung. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui makna ikon, indeks, dan simbol yang terdapat dalam tradisi Hudoq suku Dayak Bahau di desa Long Hubung Ulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah hasil dari data yang didapatkan peneliti berdasarkan observasi lapangan dan wawancara bersama informan. Data akan dianalisa menggunakan lima tahapan, yakni 1) Reduksi data; 2) Display data; 3) Mengambil kesimpulan dan verifikasi; 4) Analisis lapangan; 5) Membuat klasifikasi-sistematis. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, terdapat tiga susunan prosesi Hudoq, yaitu Pungan Livaa/Hudoq Tahariiq (awal), Livaa Avoq (Hudoq biasa), dan Pungan Tasam (Hudoq Kawit). Dari ketiga prosesi tersebut, peran prosesi Pungan Tasam yang paling penting. Pada saat dilakukan Hudoq Kawit ada suatu ritual di mana seorang Dayung (Dukun) melakukan perbincangan dengan para Hudoq, yang disebut dengan Pahayaar/Tengaraan Hudoq. Melalui tuturan pada Pahayaar Hudoq dalam Tradisi Hudoq tersebut, hasil menunjukan bahwa terdapat dua puluh empat makna ikon, dua belas makna indeks, dan lima belas makna simbol pada Tradisi Hudoq.