Berbagai aktivitas yang banyak menggunakan tangan dalam waktu yang lama sering dihubungkan dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Carpal Tunnel Syndrome (CTS) disebabkan karena terjebaknya saraf medianus dalam terowongan karpal pada pergelangan tangan sehingga mengakibatkan keram, mati rasa, nyeri dan kelemahan otot tangan. Pekerjaan yang melibatkan pengulangan gerakan tangan secara terus menerus dalam waktu yang lama akan memicu terjadinya CTS salah satunya pekerja pengupasan kulit udang. Pekerja kupasan merupakan pekerjaan yang beresiko untuk terkena CTS karena proses pekerjaannya masih secara manual yang melibatkan jari-jari tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, masa kerja dan gerakan berulang dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada pekerja bagian kupasan di PT. X. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 126 orang dengan sampel 55 orang yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan uji Koefisien Korelasi Phi dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan usia (p = 0,008 dan r = 0,356), masa kerja (p = 0,000 dan r = 0,491) dan gerakan berulang (p = 0,000 dan r = 0,688) dengan kejadian CTS pada pekerja kupasan di PT. X. Didapatkan juga pekerja yang mengalami kejadian CTS berjumlah 34 orang (61,8%). Untuk mengurangi risiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS), disarankan kepada perusahaan untuk membuat program promosi K3 terkait senam jari-jari tangan dan pergelangan tangan yang perlu dilakukan sebelum memulai pekerjaan atau disela-sela pekerjaan.