Beberapa persoalan pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon yang berkendala dalam sistem pelaporan menggunakan situs. Ketelambatan pelaporan dan adanya daerah yang tidak memberikan laporan, keterlambatan dalam pengolahan, dana yang dibutuhkan setiap tahun memerlukan waktu yang cukup lama untuk pencairan dana, serta seringnya terjadi pergantian petugas surveilans pada Puskesmas sehingga membuat pelaporan tidak berjalan dengan baik.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana terlaksananya Evaluasi Pelaksanaan SKDR di Dinkes Prov. Kaltim 2021. Desain penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan menggunakan metode analisis deskriptif, dengan subyek penelitian Kepada Bidang P2P, Kepala Seksi P2P, dan dua orang seksi surveilans SKDR. Analisis data melalui tahap reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan.
Terdapat 12 kasus tertinggi yang menunjukan distribusi penyakit potensial KLB pada November 2021. Tenaga surveilans Dinkes Prov. Kaltim secara kuantitas dan kualitas sudahmemenuhi indikator kuantitas dan kualitas. Pada anggaran belum ditemukan masalah. Sumber data di Dinkes Prov. Kaltim belum memenuhi indikator sumber data. Pengolahan data dihasilkan melalui Web SKDR, data berupa narasi, tabel, grafik, dan peta. Kelengkapan laporan sudah sesuai indikator. Ketepatan laporan belum memenuhi indikator.
Saran dari penelitian ini adalah sebaiknya penerimaan pegawai (Tenaga Surveilans) di Dinkes Prov. Kaltim sesuai kuantitas dan kualitas serta pihak akademis menyediakan lulusan yang siap kerja sesuai dengan latar belakang dan kebutuhan oleh stake holder.