ABSTRAK
Yufinda Prima Yudha (Nim 1504015118). Analisis Finansial Usaha Budidaya Sarang Burung Walet (Collocalia fuciphaga) di Sekitar Hutan Desa Kota Bangun Ilir Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. (dibimbing oleh Bernaulus Saragih dan Yaya Rayadin).
Burung Walet memiliki beberapa ciri khas yang tidak dimiliki oleh burung lain. Ciri khas tersebut diantaranya melakukan hampir segala aktivitasnya di udara seperti makan dan bereproduksi, sehingga burung walet sering disebut dengan burung layang-layang. Selain itu ciri yang paling khas dari jenis burung ini yaitu kemampuannya dalam menghasilkan sarang yang bernilai jual tinggi sehingga banyak yang memanfaatkannya dengan cara membuat bangunan untuk tempat burung tersebut membuat sarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) besarnya biaya produksi (2) menganalisis kelayakan secara finansial usaha sarang burung walet (3) mengkaji kondisi lingkungan di sekitar sarang burung walet meliputi studi kepustakaan, observasi lapangan dan pengumpulan data serta pengolahan data dan penulisan skripsi yang di lakukan di Desa Kota Bangun Ilir Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara yang di lakukan pada 2 bangunan bermatrial kayu dengan ukuran bangunan walet seluas 144 m2 dan 240 m2. Analisis data menggunakan teori produksi, NPV (Net Present Value), Net B/C ratio dan IRR (Internal Rate of Return). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi optimal usaha budidaya sarang burung walet ukuran bangunan 144 m2 dicapai pada umur ke-8 tahun dengan nilai rata-rata AP (Average Product) sebesar 1,7 kg/tahun. Usaha budidaya sarang burung walet masih bisa dilaksanakan hingga tahun ke-16 dengan nilai DF (Discount Factor) 10%. Dimana pada tingkat bunga 10% nilai NPV sebesar Rp.158.145.000 dengan Net B/C sebesar 1,71 dengan IRR 18,78. Sedangkan produksi optimal bangunan rumah walet ukuran 240 m2 dicapai pada umur ke-10 tahun dengan nilai rata-rata sebesar 2 kg/tahun. Analisis kelayakan pada tingkat bunga 10% nilai NPV sebesar Rp.150.020.000 dengan Net B/C sebesar 1,46 dengan IRR menunjukkan angka 16,39 lebih besar dari MAR (Minimum Accestability Rate) sebesar 7,6%. Sehingga usaha budidaya sarang burung walet layak diusahakan pada DF 10%. Suhu Pada bangunan walet 144 m2 adalah 29°C sampai dengan 30°C pada bagian lantai dasar dan tengah, sedangkan pada lantai bagian palingn atas adalah 32°C. Pada bangunan 240 m2 suhu mencapai 30°C pada lantai bagian dasar dan tengah sedangkan pada lantai bagian atas sebesar 35°C. Suhu pada bagian lantai atas terasa lebih panas karena dekat dengan atap. Berdasarkan kegiatan tersebut usaha sarang burung walet ini layak untuk diusahakan secara finansial.