Sejak merebaknya COVID-19 di Indonesia, seluruh kegiatan memiliki batasan aturan yang harus dipatuhi, seperti penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, salah satunya adalah Kota Balikpapan dengan kasus aktif sebanyak 3.990. Sehingga seluruh perkantoran baik pemerintah maupun swasta menerapkan skema WFH (Work From Home/bekerja dari rumah). Penelitian mengenai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) diperlukan dengan tujuan untuk memberikan bukti pendukung sebagai jaminan keamanan bagi penduduk usia produktif yang telah vaksinasi 1 dan vaksinasi 2 untuk WFO (Work From Office/bekerja dari kantor) kembali. Metode yang digunakan adalah observasi dengan wawancara langsung kepada responden yang memenuhi kriteria inklusi mengenai pengalaman selama mendapatkan vaksinasi 1 dan vaksinasi 2 COVID19, kemudian ditabulasi data lalu dianalisis secara deskriptif menggunakan tabel dan disajikan dalam bentuk grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik peserta vaksinasi di Kota Balikpapan telah sesuai dan dapat mewakili penelitian awal mengenai peserta vaksinasi usia produktif di Kota Balikpapan, persentase KIPI yang muncul dari peserta vaksinasi 1 dan vaksinasi 2 lebih banyak peserta vaksinasi yang mengalami KIPI dibandingkan dengan peserta vaksinasi yang tidak mengalami KIPI, serta perbedaan antara KIPI yang muncul dari peserta vaksinasi 1 dan vaksinasi 2 termasuk dalam kategori derajat ringan hingga sedang sehingga tidak berbahaya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka penduduk usia produktif yang telah vaksinasi 1 dan vaksinasi 2 di Kota Balikpapan mendapatkan jaminan keamanan untuk dapat WFO kembali.