Ikan roa adalah salah satu jenis ikan yang banyak ditangkap di perairan Flores Timur, dan bernilai ekonomis tinggi. Ikan roa sering diproduksi menjadi ikan asin karena harganya murah dan mudah didapat. Pengolahan ikan roa asin kering di Kabupaten Flores Timur dilakukan dengan cara tradisional dengan konsentrasi garam tinggi, sehingga produk yang dihasilkan tidak seragam dan umur simpan yang pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi garam terhadap karakteristik kimia serta mengetahui konsentrasi garam terbaik ikan roa asin kering berdasarkan penerimaan panelis. Pembuatan ikan asin menggunakan metode penggaraman kering dengan konsentrasi garam 0%, 5%, 10%, 15% dan 20%. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Pemberian konsentrasi garam yang berbeda berpengaruh nyata pada kadar air (15,19%-21,03% bb), kadar abu (5,04%-19,51% bb dan 5,94%-24,70% bk), kadar lemak (1,90%-4,59% bb, 2,36%-5,41% bk), kadar garam (1,24%-6,16% bb, 1,46%- 7,80% bk) dan tidak berpengaruh nyata pada kadar protein (9,48%-12,88% bb, 11,74%-15,18% bk). Perlakuan terbaik ikan roa asin kering dengan pemberian konsentrasi garam yang berbeda berdasarkan penerimaan konsumen diperoleh oleh P3 dengan nilai rasa 6,47 (suka), aroma 6,07 (suka), tekstur 4,57 (agak suka), dan warna 6,03 (suka).