Bangle merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Namun terdapat beberapa jenis OPT pada tanaman obat yang termasuk sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kerugian yang cukup berarti, karena menyebabkan produksi menurun, kualitas rendah, dan bahkan gagal panen. Keberhasilan pengendalian sangat ditentukan oleh ketepatan identifikasi patogen yang menyerang dan penyebab gejala serangan, sehingga kita dapat menentukan tindakan pengendalian yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jamur patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman bangle dan menganalisis kemampuan jamur antagonis Trichoderma sp., Gliocladium sp., dan Penicillium sp. dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen tersebut. Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2021 dan berakhir bulan Maret 2022, terhitung sejak pengambilan sampel tanaman bangle sehat dari lapangan hingga pengujian secara In Vitro. Uji In Vitro dilakukan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman dan pengambilan sampel di kebun Percobaan Teluk Dalam Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Penelitian di laboratorium disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan yang diulang sebanyak 10 kali ulangan sehingga diperoleh 15 percobaan. Analisis data dilakukan dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur patogen pada tanaman bangle (Zingiber purpureum Roxb) adalah Bipolari maydis, Fusarium sp. dan Colletotrichum sp. Jamur endofit berpotensi sebagai pengendali Gliocladium sp. Trichoderma sp. Penicillium sp. secara In Vitro. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka ditemukan jamur yang baik dalam mengendalikan adalah jamur dengan perlakuan Penicillium sp. terhadap Fusarium sp. yaitu sebesar 44,400%.