Salah satu usaha dalam penjualan kedelai dan bahan-bahan untuk produksi tahu dan tempe adalah Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI). PRIMKOPTI Balikpapan telah berdiri sejak 1999 yang terletak di Jl. AW Syahranie No.85, Kawasan Sentra Industri Kecil Somber, Balikpapan. Pengadaan bahan baku yang dilakukan oleh PRIMKOPTI masih menggunakan cara konvensional, mengacu pada banyak permintaan dan ketersediaan sisa stok di gudang dengan waktu pemesanan bahan baku dilakukan setiap minggu. Banyak produsen tahu tempe di Balikpapan yang bergantung kepada PRIMKOPTI sehingga membuat persediaan kedelai harus selalu tercukupi agar proses produksi tidak terhenti dan dapat memenuhi permintaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini ditujukan untuk meramalkan permintaan dan mengoptimalkan persediaan sesuai permasalahan yang ada agar lebih efisien dalam penyediaannya, yaitu dengan perhitungan Peramalan (Forecasting) untuk peramalan permintaan dan dipilih metode Economic Order Quantity (EOQ) serta metode SilverMeal untuk pengendalian persediaannya. Hasil yang diperoleh yakni pengendalian persediaan kedelai dengan metode Silver-Meal karena total biaya persediaan yang dihasilkan adalah paling minimum dibandingkan metode EOQ dan kebijakan perusahaan. Penghematan total biaya persediaan yang diperoleh adalah sebesar 47,209% dengan selisih biaya Rp5.278.663,596. 4. Hasil analisis perubahan harga terhadap perhitungan persediaan diperoleh bahwa biaya pemesanan dan biaya penyimpanan tidak terlalu berpengaruh, sehingga hanya pertimbangan mengenai besar persentase perubahan harga kedelai yang dapat dijadikan tolak ukur dalam menentukan kebijakan yang tepat dalam melakukan pemesanan