Epichlorohydrin atau ECH adalah senyawa epoksida yang banyak dimanfaatkan dalam pembuatan epoksi, sebagai bahan baku industri kosmetik dan farmasi, serta sebagai stabilizer. Agar dapat memenuhi kebutuhan ECH di Indonesia, maka dirancang pabrik ECH dengan proses hydrochlorination kapasitas 20.000 ton/tahun. Pabrik ini direncanakan berdiri di Kariangau, Balikpapan pada tahun 2029. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan ketersedian bahan baku,transportasi, tenaga kerja, utilitas, dan ketersedian bahan pendukung lainnya. Pabrik beroperasi 24 jam perhari selama 330 hari per tahun dengan waktu shut down 35 hari. Proses pembuatan ECH menggunakan proses yang berdasarkan US Patent 2009/0275726 A1 process for producing epichlorohydrin. Dalam proses ini bahan baku yang digunakan adalah gliserol, asam klorida dan natrium hidroksida serta asampropionat yang berfungsisebagai katalis direaksi pertama. Reaksi pada proses pembuatan ECH terjadi dalam dua tahapan yaitu reaksi yang pertama yaitu pembentukan dichlorohydrin dengan bantuan katalis pada CSTR-01 bersuhu 120 oC dan tekanan 1 bar. Reksikedua yaitu pembentukan ECH dengan mereaksikan dichlorohydrin danNaOH pada CSTR-02 bersuhu 120 oC dan tekanan 1 bar. Yield ECH yang diperoleh 99,5% serta produksisamping berupa NaCl dan metanol. Unit pendukung proses terdiri dari pengadaan air sanitasi sebesar 1617,2640 m3 /hari, pengadaan steam 21850,1520 kg/jam, pengadaan cooling water 22501,8400 kg/jam, pengadaan listrik 996,7580 kW/jam, pengadaan bahan bakar 34934,6860 L/hari. Perusahaan yang dipilih adalah perseroan terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yaitu shift dan non-shift dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan sebanyak 168 orang. Hasil evaluasi ekonomi diperoleh ROI sebelum dan sesudah pajak adalah 12,68% dan 9,51%. POT sebelum pajak 4,4093 tahun dan sesudah pajak 5,1257 tahun. BEP 58,10%, SDP 27,12%, serta IRR 18,31%.