Masyarakat yang menempuh rute perjalanan Samarinda – Balikpapan bisa melalui tiga jalan yang bisa ditempuh yaitu melalu jalan umum seperti Jalan Soekarno Hatta dan Jalan Samboja dan dapat melalui Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dengan menggunakan angkutan antar kota dalam provinsi atau kendaraan pribadi.
Berdasarkan wawancara terhadap pengemudi angkutan umum bus, di kondisi pandemik saat ini angkutan umum bus mengalami penurunan jumlah penumpang yang signifikan, dimana sebelum kondisi pandemi full penumpang per-trip sedangkan saat kondisi pandemik terdapat setengah penumpang per-trip. Pengaruh kondisi pandemik yang ada dan kondisi ekonomi masyarakat yang menurun mengakibatkan masyarakat mulai meninggalkan angkutan umum bus dan beralih ke kendaraan pribadi.
Salah satu solusi untuk memperbaiki penurunan tersebut adalah dengan mengevaluasi dan memperbaiki tingkat pelayanan yang ada. Untuk mengimbangi dan menekan laju pertumbuhan kepemilihan kendaraan pribadi maka dilakukan evaluasi terhadap pelayanan angkutan umum yang meliputi waktu tempuh dan kenyaman perjalan dari sudut pandang pengguna. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan survei stated preference untuk mengetahui pilihan moda transportasi yang akan digunakan untuk suatu individu.
Sehingga dilakukan analisis agar mengetahui model pemilihan moda untuk mendapatkan solusi peningkatan jumlah penumpang bus rute Samarinda-Balikpapan. Penelitian dilakukan dengan analisis deskriptif kinerja angkutan umum bus, karateristik umum dan karateristik perjalanan responden serta metode stated preference dengan atribut harga tiket, waktu tempuh dan tingkat kenyamanan. Dari hasil penelitian diperoleh Cbus= 90.710, Cmp= 130.710, Cbus=77.236, CSm= 72.236. Potensi penumpang yang beralih ke moda bus dari mobil pribadi dan sepeda motor dengan atribut pertama yang ditawarkan adalah 60% dan 68%. Kata