Latifah Supeno, 2020. Peranan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur Dalam Penanggulangan Pekerja Anak Dibawah Umur. Bimbingan Ibu Dra. Rosa. Anggraeny M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dini Zulfiani, S.SOS. , M,Si selaku dosen pembimbing II.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana Peran Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur dalam penanggulangan pekerja anak di bawah umur di Kota Sangatta. Juga untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur dalam usaha menanggulangi pekerja anak dibawah umur.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi di dalam proses penanggulangan pekerja anak dibawah umur oleh Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur. Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, dimana data primer didapat dari key informan yaitu Kepala Bagian Pelayanan Anak Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur yang dipilih melalui purposive sampling, dan informan yaitu pekerja anak dibawah umur dengan menggunakan teknik snowball sampling. Kemudian data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen, panduan kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur dan internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, dokumentasi, dan trigulasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data model interaktif yang dimulai dari proses pengumpulan data (data collection), konensasi data (data condensation), penyajian data (display data), dsan pengambilan kesimpulan (conclution drawing).
Kesimpulan berdasarkan analisis data yang diperleh peneliti, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penanggulangan pekerja anak dibawah umur masih belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beragam faktor, diantaranya : pertama, tidak transparan dan kooperatifnya pihak pengusaha. Kedua, kurangnya kesadaran anak dan orang tua akan pentingnya pendidikan bagi keberlangsungan hidup di masa mendatang. Ketiga, peran aktif dari masyarakat yang sangat diperlukan, namun masyarakat masih bersikap acuh dan masa bodoh terkait persoalan pekerja anak dibawah umur.