A. M. DODI PRABOWO. Identifikasi Karakter Morfologi Batang dan Daun Tumbuhan Purun Tikus pada Habitat Tropika Lembap di Kecamatan Sambutan dan Kecamatan Anggana. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2022. (dibawah bimbingan Odit Ferry Kurniadinata dan Penny Pujowati). Purun tikus merupakan tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai perangkap hama padi yang mampu mengurangi hama pada lahan pertanian. Tumbuhan ini mampu hidup pada habitat kondisi ekstrem yang memiliki tingkat kemasaman (pH) tinggi seperti lahan gambut dan mampu menyerap 1% logam berat dalam tanah. Selain itu, terdapat potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pembuatan sedotan ramah lingkungan yang terbuat dari batang purun tikus. Tumbuhan purun tikus di Provinsi Kalimantan Timur tumbuh liar di lahan-lahan gambut dan lahan rawa yang belum diketahui manfaatnya oleh masyarakat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakter morfologi batang tumbuhan purun tikus pada habitat tropika lembap. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengamati karakter morfologi batang dan daun purun tikus yang telah dilakukan sejak Oktober 2021 - Mei 2022 dan dilaksanakan di empat habitat tropika lembap yaitu lahan rawa tergenang dan aliran anak sungai yang berada di Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda dan Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil 5 sampel tumbuhan purun pada setiap habitat dan dilakukan identifikasi karakter morfologi. Data hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif dan pengukurannya menggunakan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan purun tikus dapat hidup dengan pH tanah 3.33 hingga 3,89 yakni tergolong dalam pH kondisi habitat ekstrim dengan ketinggian air yang cukup rendah yakni 14 cm. Kondisi lahan berlumpur dan berbau dengan ketinggian air 65 cm pada dua habitat yang berbeda yakni pada lahan rawa tergenang dan aliran anak sungai. Karakter morfologi batang (stem) purun tikus memiliki bentuk silinder seperti jenis batang rumput (calmus) yang bersifat tidak keras dan memiliki ruas yang menjadi pembatas pada bagian dalam batang purun tikus. Purun tikus memiliki batang tumbuh ke atas atau erectus dan ujungnya tumbuh meruncing. Ujung batang purun tikus ditumbuhi bunga (gemma florifera) serta memiliki permukaan batang yang licin (laevis) dan memiliki daun seperti seludang yang tidak terlalu panjang menyelubungi dari pangkal batang. Batang purun tikus memiliki panjang yang lebih rendah dan diameter yang lebih kecil serta memiliki jumlah batang yang lebih banyak yaitu dapat tumbuh dari 9 hingga 63 batang purun dalam satu rumpun jika dibandingkan dengan purun jenis lainnya seperti purun bajang.