Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Konversi sputum atau perubahan basil tahan asam (BTA) positif menjadi BTA negatif digunakan sebagai salah satu indikator untuk memantau dan menilai pengobatan. Salah satu factor yang mempengaruhi konversi sputum adalah perilaku merokok. Merokok berkaitan dengan perubahan makrofag alveolar, menurunkan respon terhadap antigen, meningkatkan sintesis elastase, dan menurunkan produksi anti-protease. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok terhadap kejadian konversi sputum TB paru di Puskesmas Temindung Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini adalah pasien TB paru dengan sputum BTA positif yang terdapat di Puskesmas Temindung Kota Samarinda periode Juli 2017 sampai dengan Maret 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Sebanyak 36 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian terhadap hubungan perilaku merokok dengan konversi sputum TB paru menunjukkan nilai (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan perilaku merokok terhadap kejadian konversi sputum TB paru di Puskesmas Temindung Kota Samarinda.