Udara adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan makhluk hidup. Berkembang pesat teknologi transportasi memberikan dampak negatif terhadap kualitas udara. Pencemaran udara dari polutan berupa timbal (Pb) dan debu. Daun tanaman mampu menyerap logam berat dan menjerap debu di udara. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan mengetahui besar kandungan polutan timbal (Pb) serta debu pada jenis-jenis pohon berbeda yang difokuskan di median Jalan Marsma R. Iswahyudi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan metode Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) sedangkan untuk menghitung nilai kandungan debu menggunakan hasil penimbangan berat debu yang kemudian dibagi dengan luas permukaan daun yang sebelumnya digambar menggunakan kertas milimeter blok. Pengambilan sampel dibatasi hanya 7 jenis pohon berbeda dengan masing-masing jenis terdiri dari 3 pohon sampel yaitu jenis Pterocarpus indicus, Handroanthus chrysotrichus, Albizia saman, Polyalthia longifolia, Adenium obesum, Plumeria acuminata, dan Podocarpus neriifolius. Kandungan debu dari ke-7 jenis pohon tersebut kandungan debu tertinggi terdapat pada jenis Plumeria acuminata (kamboja kuning) sebesar 15×10-4 gr/cm2 yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan terendah pada jenis Podocarpus neriifolius (ki putri) sebesar 1×10-4 gr/cm2 yang termasuk dalam kategori sangat rendah. Kandungan timbal (Pb) dari ke-7 jenis pohon tersebut, timbal tertinggi pada jenis Plumeria acuminata (kamboja kuning) sebesar 24,55 mg/kg yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sedangkan terendah pada jenis Polyalthia longifolia (glodokan) sebesar 15,57 mg/kg yang termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan kandungan timbal (Pb) dan debu dipengaruhi oleh jumlah kendaraan melintas, perawatan kendaraan, kualitas bahan bakar, dan karakteristik pohon. Hal ini disebabkan karena sumber utama pencemaran udara adalah dari aktivitas kendaraan yang melintas pada lokasi penelitian. Informasi mengenai kandungan debu dan timbal pada daun pohon-pohon dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi tanaman yang akan ditanam di median jalan sebagai reduktor polutan.