Salah satu sumber utama penyediaan air adalah hujan. Hujan dari proses kondensasi uap air di udara, kemudian membentuk awan dan terjadilah presipitasi. Intersepsi hujan adalah air hujan pada vegetasi permukaan sebelum menguap kembali ke atmosfer. Pohon Cemara Laut adalah jenis pohon yang banyak terdapat di daerah pesisir di Kota Balikpapan dan dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap lingkungan karena memiliki tajuk kerucut yang mampu menahan curah hujan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besarnya intersepsi curah hujan, aliran batang dan aliran lolos pada pohon Cemara, serta untuk mengetahui hubungan regresi antara curah hujan dan intersepsi. Penelitian ini menggunakan 2 pohon Cemara sebagai sampel. Metodologi penelitian dilakukan pendekatan, keseimbangan volume, dengan pengukuran curah hujan, lolosan tajuk, aliran batang, dan intersepsi selama 15 kali hari ujan. Curah hujan rata-rata pada 15 kali kejadian hujan yaitu 20,24 mm. Aliran lolos Cemara 1 rata-rata 2,70 mm, tertinggi 5,50 mm, dan terendah 1,16 mm. Aliran lolos pohon Cemara 2 rata-rata 0,54 mm, tertinggi 1,10 mm dan terendah 0,23 mm. Aliran batang pohon Cemara 1 rata-rata 45,93 mm, tertinggi 6,96 mm dan terendah 0,95 mm. Aliran batang pohon Cemara 2 rata-rata 5,19 mm, tertinggi 0,75 mm dan terendah 0,16 mm. Intersepsi rata-rata pohon Cemara 1 diperoleh 14,48. Intersepsi rata-rata pohon Cemara 2 diperoleh 19,35mm. Perbandingan intersepsi pohon Cemara 2 lebih besar dapat diduga bahwa pohon Cemara 1 banyak menggugurkan buah pinecone sehingga tajuk jenuh dan intersepsi pohon Cemara 1 lebih kecil dibandingkan pohon Cemara 2. Korelasi yang kuat antara curah hujan dan intersepsi. Semakin tinggi curah hujan, maka semakin tinggi pula lolosan tajuk, aliran batang dan intersepsi yang terjadi pohon. Informasi tentang intersepsi curahan tajuk dan aliran batang pohon cemara sangat penting sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan tanah dan air khususnya di Pantai.