Penyakit tidak menular, menjadi masalah kesehatan utama masyarakat pada dekade terakhir dengan lebih dari 36 juta orang meninggal karena Penyakit Tidak Menular di Indonesia yang berkaitan dengan beberapa faktor risiko diantaranya adalah faktor risiko perilaku, metabolik dan sosial. Terdapat beberapa indikator yang dapat diperiksa untuk mengetahui adanya faktor risiko penyakit tidak menular ini, yaitu tekanan darah, kolesterol, glukosa, asam urat dan indeks massa tubuh. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular yang sedang dikembangkan di Indonesia adalah Pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular yang memberikan fasilitas dan bimbingan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemanfaatan program pos pembinaan terpadu terhadap indikator risiko penyakit tidak menular dengan bersifat observasional analitik menggunakan desain cross-sectional berdasarkan data yang didapat dari buku monitoring anggota Posbindu Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh sampel dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian, sehingga didapatkan 65 sampel untuk melihat efek posbindu terhadap tekanan darah dan 61 sampel melihat efek posbindu terhadap kadar kolesterol total yang memenuhi kriteria inklusi. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah pemanfaatan posbindu, tekanan darah sampel dan kadar kolesterol total pada sampel. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terdapat efek pemanfaatan posbindu terhadap tekanan darah sampel (p = 0.042), dan didapatkan tidak terdapat efek pemanfaatan terhadap kadar kolesterol total sampel (p = 0.590).