Air asam tambang (AAT) merupakan air yang terbentuk di akibat kegiatan pertambangan terbuka maupun tertutup (bawah tanah) dimana terjadi reaksi antara air, oksigen , dan batuan-batuan yang mengandung logam besi (Fe) total, Mangan (Mn) total dan residu tersuspensi (TSS) sehingga menyebabkan terjadinya air asam tambang dengan nilai pH yang rendah (pH < 4). Berdasarkan hasil uji pendahuluan pada Air asam tambang menunjukan terdapat unsur-unsur logam berat yang memeliki kandungan besi (Fe) sebesar 10,2 mg/L, Mangan (Mn) sebesar 7,6 mg/L dan pH 5,2. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah air asam tambang parameter logam Fe, Mn dan pH menggunakan metode adsorpsi. Tempurung kemiri memiliki potensi sebagai karbon aktif karena kandungan selulosa dan lignin. Pengolahan air asam tambang dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif tempurung kemiri. Tahapan pembuatan karbon aktif, yaitu tahap dehidrasi dilakukan dengan menggunakan oven, tahap karbonisasi dilakukan dengan suhu 400oC selama 60 menit dan aktivasi kimia dilakukan menggunakan larutan H2SO4 1 N. Uji karakteristik karbon aktif yaitu uji proximat dan uji daya serap terhadap Iodin. Variasi massa adsorben ( 5 gram dan 10 gram) serta variasi waktu kontak (20, 40, 60, 80 menit). Kualitas karbon aktif tempurung kemiri berdasarkan SNI 06-3739-1995 yaitu rendemen 57%, kadar air 6,90%, kadar abu 6,06%, kadar zat terbang 22,62%, kadar karbon terikat 64,42% dan daya serap terhadap Iodin 786 mg/g. Efisiensi adsorpsi terbesar untuk logam Fe sebesar 33,33% yakni dari 10,2 mg/L menjadi 6,8 mg/L dan untuk logam Mn sebesar 57,89% yakni dari 7,6 mg/L menjadi 3,2 mg/L serta untuk nilai pH pada massa adsorben 10 gram dan waktu kontak 40 menit nilai pH menjadi 7,1 dari 5,2. Jenis adsorpsi logam Fe dan Mn memiliki karakteristik isoterm Freundlich atau secara fisika.