Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat hingga saat ini baik secara nasional maupun global. Obesitas dipengaruhi oleh kurangnya aktivitas fisik dan frekuensi konsumsi fast food berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan frekuensi konsumsi fast food pada mahasiswa FKM UNMUL terhadap kejadian obesitas di masa pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 158 responden. Usia responden adalah 18 – 21 tahun. Pengumpulan data dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan mengisi kuesioner IPAQ dan FFQ secara langsung. Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi-Square.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa prevalensi mahasiswa yang memiliki aktivitas fisik ringan 12 (7,6%), sedang 82 (51,9%), dan berat 64 (40,5%). Untuk frekuensi konsumsi fast food sebagian besar responden kategori sering dengan mengonsumsi jenis fast food paling banyak dikonsumsi oleh seluruh responden yaitu fried chicken 102 (64,6%). Adapun hasil statistik menggunakan uji Chi Square menunjukkan tidak ada hubungan aktivitas fisik terhadap obesitas P Value sebesar 0,393 (P > 0,05) dan terdapat hubungan frekuensi konsumsi fast food jenis chicken nugget terhadap obesitas P Value 0,026 (P < 0,05).
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan pada variabel aktivitas fisik, namun terdapat hubungan pada variabel frekuensi konsumsi fast food jenis fried chicken pada mahasiswa FKM UNMUL terhadap kejadian obesitas di masa pandemi COVID-19. Meskipun tidak terdapat hubungan pada aktivitas fisik, mahasiswa disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan dapat mengurangi frekuensi konsumsi berbagai jenis fast food.