Manurung Monica Ully Artha, 1702035042. Pengetahuan Gizi Dan Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak Stunting Usia 12-58 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo Kelurahan Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, di bawah bimbingan Drs. Sugandi. M. Si sebagai dosen pembimbing I dan Novita Surya Ningsih. MA sebagai dosen pembimbing II. Tujuan penelitian untuk mendeskrispsikan pengetahuan orang tua dalam pemenuhan gizi terhadap anak stunting dan mendeskripsikan bagaimana cara orang tua menerapkan pola asuh yang baik terhadap anak dengan kejadian stunting usia 12-58 bulan serta untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dalam pemenuhan gizi dan pola asuh yang diterapkan pada anak stunting usia 12-58 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo, Kota Samarinda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan fokus peneltian yaitu pengetahuan orang tua mengeni pemenuhan gizi pada anak dengan kejadian stunting yang terdiri dari: pemahaman orang tua mengenai pemenuhan gizi anak dengan kejadian stunting dan tingkat pengetahuan orang tua terhadap kejadian stunting serta pola asuh orang tua yang terdiri dari: pemberian makan, perawatan anak dan kebersihan diri dan lingkungan (sanitasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua dalam pemenuhan gizi pada anak masih kurang dimana orang tua tidak mengetahui makanan apa saja yang memiliki kandungan gizi 4 sehat 5 sempurna yang baik bagi anak. Pemahaman orang tua terhadap anak dengan kejadian stunting masih terbilang kurang dimana orang tua memberikan makanan pada anak tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh anak, orang tua juga tidak memahami apa yang dimaksud dengan stunting sehingga tidak ada solusi yang diberikan oleh orang tua dalam menangani kejadian stunting yang terjadi pada anak. Dalam pemberian ASI sebagian besar ibu tidak memberikan ASI Ekslusif, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI Ekskulisif yang diberikan pada anak. Pemberian makan pada balita kurang baik dari variasi, porsi dan frekuensi makan yang diberikan pada balita serta kebiasaan jajan anak yang kurang baik, hal ini dikarenakan jajanan yang diberikan pada anak mengandung karbohidrat dan penyedap rasa. Perilaku dalam perawatan anak seperti mencari layanan kesehatan masih kurang dimana saat anak sakit, orang tua tidak langsung membawa anak ke puskesmas atau posyandu melainkan hanya memberikan obat tanpa adanya resep dari dokter. Namun perilaku orang tua dalam memberikan imunisasi pada anak sudah baik. Perilaku kebersihan diri dan lingkungan masih kurang baik terlihat dari sisi mencuci tangan sebelum memberikan makan pada anak, pengelolaan sampah, upaya ibu dalam menjaga anak agar tetap bersih serta lingkungan tempat bermain anak. Namun untuk sumber air bersih dan pengelolaan makanan sudah cukup baik.