Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa telah dilaksanakannya pembelajaran tatap muka terbatas yang membuat kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring dan tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Sangatta Utara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif evaluatif. Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa perencanaan pembelajaran dilakukan tidak sesuai dengan tujuan serta kebutuhan belajar yang dibutuhkan, strategi yang dipilih juga tidak sesuai dengan yang diperlukan oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan dengan tidak melakukan pembelajaran secara runtut dan tidak bersifat konstekstual. Hasil pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan melakukan Penilaian Harian (PH) mengalami penurunan hasil belajar di bawah KKM karena peserta didik kurang aktif dan terdapat beberapa kendala internal dalam kegiatan pembelajaran daring, hasil pembelajaran secara tatap muka dengan melakukan Penilaian Tengah Semester (PTS) mengalami kenaikan nilai di atas KKM karena peserta didik sudah mulai aktif mengikuti pembelajaran. Simpulan dari penelitian ini pelaksanaan pembelajaran daring tidak berhasil dilakukan karena banyak peserta didik yang mengalami kendala sarana dan prasarana, oleh karena itu peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran daring yang mengakibatkan mengalami penurunan nilai akademik saat melakukan Penilaian Harian (PH).