Muhammad Ramadan. Pengaruh Pemberian Pembenah Tanah terhadap Pertumbuhan Jelai (Coix lacryma-jobiL) pada Lahan Rehabilitasi Pascatambang Batubara di Samarinda Kalimantan Timur (dibimbing oleh Wahjuni Hartati dan Marjenah).

Lahan pasca tambang yang telah direklamasi sebaiknya segera dimanfaatkan kembali. Unsur hara pada tanah pasca tambang tentunya sudah tidak utuh seperti semula. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pembenah tanah seperti biochar dan bokashi. Pemanfaatan tersebut dapat dilakukan dengan budidaya tanaman pangan semusim baik di areal KBK maupun di KBNK. Jelai (Coix lacryma-jobi L) merupakan tanaman pangan semusim tumbuh dalam bentuk rumpun yang dapat dijadikan salah satu alternatif sebagai tanaman penutup tanah (cover crop) untuk mengurangi laju air larian dan erosi. Pemilihan jelai sebagai tanaman cover crop di lahan pasca tambang tentunya memberikan manfaat yang cukup besar, terutama untuk menjaga terjadinya erosi yang sering terjadi pada lahan pasca tambang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pembenah tanah dari biochar dan bokashi terhadap pertumbuhan persen kecambah, jumlah daun, persen hidup dan biomassa jelai (Coix lacryma-jobi L) dan mengetahui unsur hara yang berpengaruh terhadap pertumbuhan jelai sebelum di tanam dan sesudah di tanam. Metode yang digunakan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap 2 Faktorial, dengan di uji lanjutan menggunakan uji statistik. Pemberian biochar dan bokashi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan jelai, jumlah perkecambahan,jumlah persen hidup, jumlah daun, dan biomassa. dan unsur hara pada jelai masing-masing mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap perlakuan, ini diakibatkan menurunnya nilai KTK pada setiap perlakuan sehingga beberapa unsur hara tidak terikat. Curah hujan yang rendah juga mengakibatkan pertumbuhan jelai terhambat.