Latar Belakang : Pada tahun 2014 Indonesia ialah negera terbesar ke 4 di dunia yang penduduknya mengidap asam urat, di Indonesia penyakit asam urat 35% Prevalensi asam urat di Indonesia menduduki urutan kedua sehabis osteoartritis. Prevalensi asam urat di Indonesia diperkirakan 69.500,000. Gaya hidup yang kurang sehat kurang sehat merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya peningkatan kadar asam urat penderita gout, gaya hidup tersebut antara lain mengkonsumsi makanan seperti seafood, kacang-kacangan, daging, dan minuman manis termasuk kurangnya aktivitas fisik. Senam ergonomis adalah gerakan yang mengikuti gerakan sholat merupakan untuk menurunkan kadar asam urat, melancarkan aliran darah, menjadi lebih rileks, memberikan oksigen yang maksimal ke otak, dapat menjaga kesegaran sistem tubuh, serta sistem pembuangan energi negatif tubuh.

Tujuan : Penelitian ini mengindentifikasi perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah senam ergonomis pada penderita gout.

Metode : Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus, Teknik pengambilan sampel secara purpose sampling yang di laksanakan tanggal 18 juni – 7 juli 2022.

Hasil : Kadar asam urat pada 3 responden sebelum senam ergonomis 2 minggu 4 kali pertemuan 8 mg/dl, 7,3 mg/dl dan 7,6 mg/dl, dan setelah senam ergonomis 7,6 mg/dl, 6,9 mg/dl dan 6,5 mg/dl

Kesimpulan : perbedaan kadar asam urat sebelum dan sesudah senam pada R1 8 mg/dl, setelah senam ergonomis mengalami penurunan 0,4 mg dl menjadi 7,6 mg/dl. R2 7,3 mg/dl, setelah senam ergonomis mengalami penurunan 0,4 mg dl menjadi 6,9 mg/dl, R1 7,6 mg/dl, setelah senam ergonomis mengalami penurunan 1,1 mg dl menjadi 6,5 mg/dl